Selasa, 30 Maret 2010

'Platypus', Gabungan Burung, Reptil, dan Mamalia

MUNGKIN adik-adik sudah banyak yang tahu tentang hewan unik satu ini, platypus. Yups, hewan ini termasuk dalam kategori 10 hewan unik di dunia. Kenapa? Karena platypus memiliki moncong bebek, kaki berselaput, dan bertelur seperti reptil. Satu keanehan yang mungkin belum banyak orang tahu adalah platypus jantan dapat menyalurkan racun dari sejumlah bagian di tungkai kakinya.
Platypus adalah hewan semiakuatik yang banyak ditemui di bagian timur benua Australia. Walaupun platypus bertelur, ia tergolong ke dalam kelas mamalia karena ia menyusui anaknya. Platypus juga sering dikenal dengan nama duck-billed platypus atau platypus berparuh itik disebabkan bentuknya yang menyerupai bebek.
Platypus termasuk binatang yang aneh dari kerajaan Animalia. Binatang ini mamalia tapi bertelur (mayoritas mamalia kan beranak seperti anjing, kucing, beruang, dan sebagainya).
Temperatur tubuh platypus kira-kira 32 derajat Celsius. Temperatur ini lebih rendah dari kebanyakan mamalia (sekitar 38 derajat Celsius). Tubuh platypus ditutupi bulu berwarna cokelat yang menjaga agar tubuhnya tetap hangat. Kaki platypus berselaput seperti bebek. Platypus juga memiliki paruh seperti bebek. Paruh ini digunakan sebagai organ sensor.
Berat platypus berkisar di bawah 1 kg sampai dengan lebih dari 2 kg. Panjang tubuhnya sekitar 30--40 cm dan panjang ekornya sekitar 10--15 cm (jantan) dan 8--13 cm (betina). Platypus jantan lebih besar hingga 3 kali betinanya. Platypus juga adalah hewan berbisa. Bisa ini digunakan dalam pertarungan perebutan wilayah atau pertempuran antarteman.
Platypus adalah hewan malam dan semiakuatik. Platypus adalah perenang yang baik dan menghabiskan banyak waktunya di dalam air untuk mencari makanan. Ketika berenang, platypus menutup matanya rapat-rapat dan menyerahkan sisanya kepada indra lainnya. Keempat kaki platypus berselaput.
Ketika ia berenang, ia mengayuh dengan menggunakan kedua kaki depannya. Dan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya digunakan ekornya dan kedua kaki belakangnya. Platypus memakan cacing, larva serangga, dan yabbie yang digalinya atau ia tangkap pada saat berenang.
Platypus menelurkan telur yang mirip dengan telur reptil, dan sedikit lebih bundar daripada telur burung. Platypus betina biasanya menelurkan dua telur pada saat yang bersamaan. Walaupun terkadang memungkinkan platypus betina menelurkan satu atau tiga telur. Periode inkubasinya terbagi menjadi tiga bagian. Tahap pertama, embrio tidak memiliki satupun organ fungsional dan bergantung pada kantung merah telur untuk bernapas. Tahap kedua, jari-jari kaki mulai muncul. Tahap ketiga, gigi muncul.
Telur menetas seusai periode inkubasi yang berlangsung sekitar 10 hari. Setelah telur menetas, keluarlah bayi platypus tidak berambut yang langsung melekat pada induknya. Sang induk kemudian akan menyusui anaknya yang buta dan peka. Bayi platypus akan meninggalkan sarangnya setelah berusia 17 minggu (kurang lebih 4 bulan lewat).
Organ reproduksi platypus mirip dengan burung (aves). Platypus betina memiliki sebuah ovarium yang terdiri dari ovarium kanan dan ovarium kiri, di mana ovarium kanan tidak tumbuh sempurna (sama dengan burung).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pasang iklan


Masukkan Code ini K1-CBBAED-3
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com